Pemilihan umum Wali Kota Depok 2015


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pemilihan umum Wali Kota Depok 2015
Bendera Indonesia


2010 ← 9 Desember 2015 → 2021

Walikota Depok 2016.png Dimas Oky Nugroho.jpg
Calon Idris Abdul Shomad Dimas Oky Nugroho
Partai PKS PDI-P
Suara rakyat 411.367 253.086
Persentase 61,91% 38,09%


Wali Kota sebelum pemilu
Nur Mahmudi Ismail
PKS
Wali Kota terpilih
Idris Abdul Shomad
PKS

Pemilihan Umum Wali Kota Depok 2015 akan dilaksanakan pada 9 Desember 2015 untuk memilih Walikota dan Wakil Walikota Depok periode 20162021 dan akan diikuti oleh 1.4 juta pemilih.Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Depok ini merupakan Pemilihan kepala daerah ketiga di Kota Depok yang dilakukan secara langsung. Walikota dan Wakil Walikota terpilih akan dilantik pada 26 Januari 2016, menggantikan Nur Mahmudi Ismail yang telah menjabat selama dua periode sejak tahun 2006

Jumlah kursi parlemen

Berdasarkan data KPUD Kota Depok, bahwa Partai Politik hasil pemilihan umum legislatif 2014 yang akan mengusung calon Walikota dan Wakil Walikota Depok dipersyaratkan minimal harus mempunyai 10 kursi di parlemen atau gabungan dari partai politik yang mempunyai kursi di parlemen dengan jumlah minimal 10 kursi.

Hasil pemilihan umum legislatif 2014 di Kota Depok terdapat 10 Partai Politik yang mempunyai kursi di parlemen yakni :

Definitif

Berikut adalah calon yang telah mendaftarkan diri di KPU Kota Depok yang akan memperebutkan 1.4 juta suara pemilih warga Kota Depok:

No. Urut Kandidat Walikota Kandidat Wakil Walikota Partai politik Referensi
1
Dimas Oky Nugroho.jpg

Dimas Oky Nugroho

Babai Suhaimi PDIP
PAN
PKB
Nasdem
meski ditolak simpatisan partai
2
M Idris.jpg

Idris Abdul Shomad

Bang Pradi.jpg

Pradi Supriatna

PKS
Gerindra
Demokrat kemudian menyatakan dukungannya

Profil singkat calon walikota

Idris Abdul Shomad
Idris Abdul Shomad merupakan petahana. Ia menjabat sebagai wakil walikota ketika pilkada berlangsung. Selain sebagai wakil walikota, ia juga merupakan seorang cendekiawan dan dosen. Idris Abdul Shomad merupakan peraih gelar doktor di bidang Tsaqofah Islamiyyah.
Dimas Oky Nugroho
Dimas Oky Nugroho merupakan pengamat politik di Akar Rumput Foundation. Ia diangkat menjadi calon karena menurut PDIP Depok membutuhkan figur muda. Dimas Oky Nugroho merupakan peraih gelar doktor di bidang antropologi politik.

Profil singkat calon wakil walikota

Pradi Supriatna
Pradi Supriatna merupakan ketua DPC partai Gerindra cabang Depok, bendahara PSSI Jawa Barat, dan pengusaha properti. Selain itu, ia pernah menjadi manajer Persikad Depok.
Babai Suhaimi
Babai Suhaimi adalah ketua DPD partai Golkar cabang Depok. Selain itu ia juga ketua karang taruna Depok dan ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Depok.

Hasil

Kandidat Partai Suara %
Dimas Oky Nugroho
Babai Suhaimi
PDIP, PAN,
PKB, Nasdem
253.086 38,09%
Idris Abdul Shomad
Pradi Supriatna
PKS,
Gerindra
411.367 61,91%
Tidak sah/golput 557.576
Total Suara Sah 664.453 100%
Pemilih terdaftar 1.222.029
Sumber: RepublikaLiputan 6

Konflik

Konflik internal terjadi di dalam partai PDIP yang membawa nama Dimas Oky Nugroho dan Babai Suhaimi. Sekretaris PDIP cabang Depok menyatakan bahwa dirinya tidak pernah merestui nama Dimas Oky Nugroho, sehingga kemungkinan tanda tangannya yang ada pada berkas pendaftaran adalah palsu. Masyarakat dan simpatisan PDIP mendemo KPUD.

Mereka menginginkan ketua KPUD diadili karena meloloskan berkas palsu tersebut dan dinilai tidak melaksanakan tugasnya dengan benar, meminta pilkada ditunda dan menganulir pasangan Dimas-Babai. KPU kemudian mengklarifikasi ke DPC PDIP Depok dan ditemukan bahwa tanda tangan pada berkas tersebut adalah asli dan menyatakan pasangan Dimas-Babai sah.

Meski telah dinyatakan sah, kasus ini masih berlanjut dengan pernyataan sekretaris PDIP sendiri yang menyatakan masih ada kemungkinan bahwa tandatangannya dipalsukan.Bakal calon Rudi Samin mengaku ditipu oleh PDIP cabang Depok. Ia diminta uang sebesar 300 juta rupiah oleh PDIP cabang Depok yang disebutnya digunakan untuk memperbesar hasil survei untuknya dan mempermulus jalannya menjadi calon walikota.Dukungan Demokrat terhadap pasangan Idris Abdul Shomad dan Pradi Supriatna “terlambat” diumumkan dan didaftarkan, sehingga partai Demokrat tidak secara resmi menjadi partai pengusung keduanya.

Hal ini menyebabkan ketua umum partai Demokrat cabang Depok dipecat dari jabatannya. Namun kader dari Partai Demokrat tetap masuk ke dalam tim pemenangan pasangan Idris-Pradi.Partai yang mengalami perpecahan dan kepengurusan ganda (Golkar dan PPP) tidak dapat menyatakan dukungannya di pilkada manapun, termasuk di Depok.Meskipun Babai Suhaimi merupakan ketua Partai Golkar cabang Depok, Golkar tidak memberikan dukungannya secara resmi pada pasangan Dimas-Babai maupun pasangan lainnya yang mengklaim telah didukung salah satu kepengurusan Golkar.

Di sisi lain, meski tidak mengusung secara resmi, disinyalir bahwa PPP kubu Romahurmuziy mendukung Dimas-Babai dan kubu Djan Faridz mendukung Idris-Pradi.Satu pasangan independen, Ibrahim Kadir Tuasamu dan Johanes Karundeng, dinyatakan tidak memenuhi persyaratan oleh KPUD Depok. Keduanya mengajukan gugatan ke PTUN Bandung karena “melihat ada tindakan KPU kota Depok yang bertentangan dengan perundangan yang berlaku”.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.