Tidak Ada Calon Independen Tanda Kemunduran Demokrasi


Ady Anugrahadi – Depok News | Thursday, 18/6/15 , 15:00 WIB | 239 Views | 0 Comments

IKT-JK gagal memenuhi syarat calon independen Pilkada Depok (Foto: Adi/Depoknews)

Depoknews.com–Tidak adanya calon perseorangan pada pemilihan walikota dan wakil walikota Depok Desember mendatang memperlihatkan kemunduran proses demokrasi. Hal itu dinyatakan pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing, baru-baru ini, menanggapi tidak adanya calon perseorangan di berbagai daerah yang menyelenggarakan pilkada serentak tahun ini.

Ia menambahkan tidak adanya calon perseorangan pada pemilihan walikota dan wakil walikota Depok mendatang membuktikan partai politik di Kota Depok masih mendominasi pengajuan calon. “Inilah bukti bahwa aspirasi rakyat tidak tersalur pada calon perseorangan tertentu, melainkan tersalur melalui partai,” tambahnya.

Ia menjelaskan calon-calon yang diajukan oleh partai akan mempunyai utang politik pada partai pengusung. Walikota yang diajukan partai akan membalas budi kepada partai pengusung karena teori politik mengatakan tidak ada makan siang gratis.

“Artinya, dalam bentuk kebijakan, proyek, atau apa pun, kemungkinan calon tersebut akan memberikan peluang-peluang kepada partai tertentu untuk menguntungkan partai yang mengusungnya. Bisa disebut operasi balasan,” jelasnya.

Emrus mengatakan Pilkada serentak terkesan tergesa-gesa karena keputusannya tidak dibuat lima tahun sebelumnya. Keterbatasan waktu itu membuat calon independen sulit mengumpulkan KTP sebagai syarat berkas dukungan.

Emrus menyebutkan jika dilihat dari kacamata aspirasi rakyat, terdapat kemunduran demokrasi di Indonesia terkait tidak adanya calon independen di sebagian daerah pada pilkada serentak tahun ini. Menurutnya, jika diajukan langsung oleh rakyat, calon tersebut, bila menang, akan bertanggung jawab langsung kepada rakyat. Sebaliknya, jika calon tersebut diajukan oleh partai, mereka harus mengikuti kehendak partai pengusung.

“Jadi, aspirasi rakyat tidak bisa diwujudkan seratus persen dibanding dengan apabila diusulkan oleh calon independen,” tutupnya. (adi/tut)

– See more at: http://depoknews.id/tidak-ada-calon-independen-tanda-kemunduran-demokrasi/#sthash.6LHjuLhh.dpuf

Koalisi Depok Bersatu Mau Menang Pilkada ? Ini Syaratnya !


Haris Maulana – Depok News | Tuesday, 30/6/15 , 20:10 WIB | 290 Views | 0 Comments

Deklarasi Koalisi Depok Bersatu (Foto: Mia/Depoknews)

Depoknews.com–Koalisi Depok Bersatu (KDB) dideklarasikan demi meraup suara para pemilih di Depok. KDB disarankan mengusung figur calon pemimpin Depok yang dikenal masyarakat.

Geliat Pilkada Depok semakin terasa. Para bakal calon yang digadang-gadang bakal maju telah memasang strategi demi menjadi orang nomor satu di Kota Depok. Strategi dimaksud termasuk deklarasi KDB yang berisikan enam partai, yakni Demokrat, PAN, PPP, Hanura, NasDem.

Pengamat Politik UI Iksan Darmawan mengaku optimistis menatap KDB yang memiliki 19 kursi di DPRD Kota Depok. Menurutnya, KDB sangat berpeluang merebut posisi pimpinan Depok dari partai pemenang sebelumnya, yakni PKS, asalkan dapat mencari figur yang tepat.

“Kalau mau menang, Hasbullah (Ketua DPD PAN Depok-red) harus dipasangkan dengan tokoh nasional maka peluangnya akan besar terjadi,” katanya, baru-baru ini.

Iksan menambahkan, peluang pasangan kepala daerah asal Depok tidak akan mampu menandingi PKS meski saat ini hanya memiliki enam kursi. “Akan sulit jika hanya tokoh dari Depok untuk mengalahkan PKS,” imbuhnya.

Partai, tambah Iksan, mau tidak mau harus mencari figur sekaliber Rieke Diah Pitaloka alias Oneng atau tokoh Nasional yang sudah dikenal warga Depok. Pasalnya, partai di luar PKS masih kalah pada tataran akar rumput, dimana meskipun dirundung beragam persoalan PKS masih tetap solid.

“Partai di luar PKS masih kalah dari PKS dalam hal akar rumput,” jelasnya.

Menurutnya, jika partai memaksakan diri untuk mencalonkan calon yang berasal dari Depok, seperti halnya Babai Suhaimi yang dalam beberapa hasil survei menduduki urutan atas, bakal dipastikan kalah dari calon yang diusung PKS seperti Imam Budi Hartono (IBH) maupun Idris Abdul Shomad (IAS). Keduanya mempunyai pendukung yang tak diragukan lagi loyalitasnya.

“Babai mau geer atau mau menang? Kalau mau menang, jangan maju. Orang lain yang disuruh maju. Babai bersaing bisa, tapi menang sulit,” lugasnya.

Iksan menegaskan, hal itu sama halnya dengan peluang yang dimiliki partai pemenang Pemilu 2014, PDI Perjuangan. PDIP hanya akan sia-sia jika tidak mencalonkan calonnya dari pusat sebagai pengganti Oneng. Pasalnya, tandas Iksan, meskipun finansial menjadi kekuatan untuk bisa memenangkan pertarungan Pilkada, hal itu takan berarti. PKS sudah membuktikan pada tahun 2010 yang tidak mempunyai banyak finansial, tapi bisa menang.

“Tahun 2010 juga kekuatan finansial PKS enggak begitu besar, tapi bisa menang. Maka satunya-satunya jalan bukan lagi tokoh Depok, tapi figur yang benar-benar dikenal baik oleh masyarakat,” tutup Iksan. (har/fyu)

– See more at: http://depoknews.id/koalisi-depok-bersatu-mau-menang-pilkada-ini-syaratnya/#sthash.bQlyxKwR.dpuf

Lembaga Survei Harus Daftarkan Diri Ke KPUD Depok


Ady Anugrahadi – Depok News | Saturday, 4/7/15 , 07:00 WIB | 251 Views | 0 Comments

Masyarakat dipersilakan menjadi lembaga pemantau atau survei pada pemilihan wakil dan walikota Depok Desember mendatang (Foto: Depoknews)

Depoknews.com–Pemilihan umum kepala daerah kerap kali diramaikan dengan munculnya lembaga hitung cepat atau lembaga pemantau. Tetapi hingga hari ini, belum ada lembaga yang mendaftarkan diri ke KPUD Kota Depok.

Ketua Divisi Humas, Data Informasi, dan Hubungan Antar Lembaga KPU Kota Depok, Nana Shobarna, Jumat (3/7/2015), mempersilakan masyarakat untuk menjadi lembaga pemantau atau survei pada pemilihan wakil dan walikota Depok Desember mendatang.

“Itu bagian dari partisipasi masyarakat, cuma memang ketentuannya yang tertuang di peraturan KPU bagi yang ingin menjadi lembaga pemantau atau survei harus mendaftar ke KPUD,” katanya.

Supaya lembaga survei dan pemantau tersebut bisa berkoordinasi dengan KPUD Kota Depok dalam menyampaikan hasil atau hitung cepat suara calon walikota nanti, KPUD Kota Depok akan mengeluarkan sertifikat pemantauan. “Jadi nanti metodenya resmi dan sesuai dengan ketentuan,” jelasnya.

Untuk itu, masyarakat yang ingin menjadi tim pemantau diminta mendaftarkan diri ke KPUD Kota Depok karena, jika tidak mendaftar, kata, dia, itu di luar kontrol KPUD.

Berdasarkan PKPU No 5 Tahun 2015 tentang Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat, lembaga survei wajib mendaftarkan diri ke KPUD dengan menyertakan dokumen serta surat pernyataan bahwa lembaga survei tersebut tidak merugikan, mengganggu, ataupun menguntungkan pasangan calon. (adi/tut)

– See more at: http://depoknews.id/lembaga-survei-harus-daftarkan-diri-ke-kpud-depok/#sthash.FSjqfQqd.dpuf

Gerindra-PKS Majukan IAS-PS di Pilkada Depok


Mia Nala Dini – Depok News | Thursday, 23/7/15 , 06:10 WIB | 720 Views | 0 Comments

Gerindra dan PKS sepakat memajukan Idris Abdul Shomad dan Pradi Supriatna untuk bertarung dalam Pilkada Depok Desember mendatang (Foto: Mia Nala Dini/Depok News)

Depok News–Partai Gerindra dan PKS, belum lama ini, sepakat memajukan Idris Abdul Shomad (IAS) dan Pradi Supriatna (PS) untuk bertarung dalam Pilkada Depok Desember mendatang.

Kedua partai politik itu berkoalisi untuk mengusung IAS dari PKS sebagai walikota Depok dan PS dari Gerindra sebagai wakil walikota.

Dewan Penasihat DPC Partai Gerindra Kota Depok, Nuroji, menjelaskan bahwa Gerindra sepakat berkoalisi dengan PKS dan mengusung IAS dan PS. Sesuai dengan amanat dari pusat, posisi walikota atau bupati diberikan kepada PKS, tidak hanya di Depok, tetapi juga di daerah lain seperti Sukabumi dan Sleman.

“Sudah menjadi keputusan tingkat tinggi kalau walikotanya dari PKS,” ujar Nuroji beberapa waktu lalu.

Nuroji menilai PKS sangat bagus dan solid jaringannya. Jadi, tidak hanya figur personal yang baik, partainya pun cukup bagus. Adapun kader andalan Gerindra adalah Pradi Supriatna. Diharapkan keduanya bisa sejalan membangun Depok lebih baik.

“Sekarang sudah harus menyukseskan pasangan ini. Anggota Dewan yang terpilih dan tidak harus sudah mulai bekerja menyosialisasikan IAS dan PS,” ucapnya.

Berdasarkan hasil survei, figur IAS selalu menempati posisi tertinggi di nomor urut pertama atau kedua. Hal itu yang diyakini Gerindra akan membawa sukses koalisi keduanya dalam Pilkada Depok 2015.

Kedekatan IAS dengan berbagai majelis taklim dan keluarga TNI diharapkan dapat meningkatkan perolehan suara, sementara PS akan mengambil suara dari kalangan pengusaha dan anak muda Kota Depok.

“Dua-duanya warga Depok, jadi kenal betul permasalahan yang ada. Saya yakin mereka bisa menang Desember nanti,” pungkasnya. (mia/tut)

– See more at: http://depoknews.id/gerindra-pks-majukan-ias-ps-di-pilkada-depok/#sthash.5VeiVnyj.dpuf

PDIP dan Golkar Usung Dimas-Babai di Pilkada Depok


Mia Nala Dini – Depok News | Wednesday, 22/7/15 , 07:33 WIB | 475 Views | 0 Comments

PDIP dan Golkar usung Dimas dan Babai dalam Pilkada Depok Desember mendatang (Foto: Mia Nala Dini/Depok News)

Depok News–PDI Perjuangan berkoalisi dengan Golkar dalam mengusung Dimas Oki Nugroho sebagai walikota Depok dan Babai Suhaimi sebagai wakil walikota Depok dalam Pilkada Desember 2015.

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan, Ikravany Hilman, mengatakan nama Dimas yang merupakan kader PDI Perjuangan dan Babai yang ketua DPD Golkar Kota Depok muncul berdasarkan proses penjaringan.

“Muncul nama Dimas sebelum Idul Fitri lalu. Sudah jauh hari dikonsolidasikan. Apa pun keputusan DPP, kami menjalankan semua dengan baik,” ujar Ikra saat Rakercabsus di Sekarpeni, belum lama ini.

Babai Suhaimi menyatakan yakin dengan pinangan PDI Perjuangan untuk melaju ke Pilkada Depok 2015. Ia pun sudah merasakan ada kecocokan dengan Dimas sejak pertama kali bertemu, dan yakin dapat bekerja sama untuk membangun Depok.

Babai menjanjikan perubahan konkret dalam pembangunan Depok yang saat ini semrawut dan keindahan kota yang sudah tidak diperhatikan akan menjadi prioritas dalam kepemimpinan mereka.

“Sudah dibicarakan dengan internal Partai Golkar dan sudah melalui lembaga survei. Karena itu, saya yakin dengan pinangan ini,” jelasnya.

Begitu pula dengan Dimas Oki Nugroho, yang merasa bangga dengan pemilihan dirinya yang bukan siapa-siapa sebagai walikota Depok dari PDI Perjuangan. Dimas pun menjanjikan perubahan Depok ke arah yang lebih baik.

“Mandat ini saya anggap sebagai keajaiban Tuhan, anak muda seperti saya bisa dipilih untuk pemilihan walikota Depok,” ungkap pria kelahiran Pematang Siantar, 37 tahun lalu itu. (mia/tut)

– See more at: http://depoknews.id/pdip-dan-golkar-usung-dimas-babai-di-pilkada-depok/#sthash.RRuPujT4.dpuf