Arsip Tag: Calon Walikota Depok

Soal Putusan MK, KDB Siapkan Strategi Muluskan Calonnya


Haris Maulana – Depok News | Saturday, 11/7/15 , 11:00 WIB | 282 Views | 0 Comments

Koalisi Depok Bersatu telah menyusun langkah strategis untuk memuluskan calonnya meski telah keluar keputusan MK mengenai calon walikota yang masih menjabat sebagai anggota dewan atau PNS (Foto: Depok News)

Depok News–Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa calon walikota, gubernur, atau bupati harus mengundurkan diri dari jabatan PNS ataupun anggota dewan ditanggapi Koalisi Depok Bersatu (KDB) dengan menyusun langkah strategis untuk memuluskan Hasbullah Rahmad sebagai calon walikota Depok pada Pilkada tahun ini.

Hasbullah Rahmad merupakan calon terkuat untuk menjadi walikota Depok dari KDB. Saat ini, Hasbullah Rahmad masih menjabat sebagai anggota DPRD Jawa Barat sehingga bakal terganjal dengan adanya putusan MK tersebut. Demikian juga dengan bakal calon lain, yakni Siti Nurjanah dan Babai Suhaimi.

Sekretaris KDB, Kaharudin Bandu, mengatakan bahwa putusan MK tersebut belum jelas. Dalam putusan yang dikeluarkan oleh MK beberapa waktu lalu, tidak ditentukan tahun berlakunya. “Putusan itu belum jelas apakah akan bergulir tahun ini atau untuk Pilkada mendatang,” kata Bandu, belum lama ini.

Bandu menjelaskan jika putusan MK tersebut berlaku untuk Pilkada tahun ini, pihaknya telah menyiapkan rencana B agar pengajuan calon walikota yang masih menjadi anggota dewan seperti halnya Hasbullah Rahmad dari PAN ataupun Siti Nurjanah dari Demokrat yang tergabung dalam Koalisi Depok Bersatu bisa berjalan dengan mulus.

“Pastinya kita telah menyiapkan rencana dan strategi lain agar calon yang bakal diusung tetap maju pada Pilkada nanti,” jelasnya.

Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi telah membuat keputusan baru mengenai anggota DPR, DPD, dan DPRD yang mencalonkan diri menjadi kepala daerah dan wakil kepala daerah. Para calon tersebut diharuskan membuat surat pengunduran diri dan mundur dari jabatannya saat resmi ditetapkan sebagai calon.

“Apabila telah ditetapkan secara resmi oleh penyelenggara pemilihan sebagai calon dalam jabatan publik atau jabatan politik yang mekanismenya dilakukan melalui pemilihan, maka yang bersangkutan membuat surat penyataan pengunduran diri yang tidak dapat ditarik kembali,” kata Hakim Wahihudin Adam S saat membacakan putusan di Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Selama ini, aturan yang tertuang dalam Pasal 7 Huruf s dan d Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota (UU Pilkada), anggota DPR, DPD, dan DPRD yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah tidak perlu mundur. Para calon tersebut hanya dipersyaratkan memberitahukan kepada pimpinan.

Namun, syarat itu tak berlaku bagi pegawai negeri sipil. Mereka diharuskan mundur dari jabatannya sejak menjadi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Melalui putusan itu, Majelis Hakim Konstitusi menilai seharusnya syarat itu tak hanya berlaku bagi PNS. Anggota DPR, DPD, dan DPRD juga harus mundur, agar adil. (har/tut)

– See more at: http://depoknews.id/soal-putusan-mk-kdb-siapkan-strategi-muluskan-calonnya/#sthash.zNKXlbto.dpuf

Tidak Ada Calon Independen Tanda Kemunduran Demokrasi


Ady Anugrahadi – Depok News | Thursday, 18/6/15 , 15:00 WIB | 239 Views | 0 Comments

IKT-JK gagal memenuhi syarat calon independen Pilkada Depok (Foto: Adi/Depoknews)

Depoknews.com–Tidak adanya calon perseorangan pada pemilihan walikota dan wakil walikota Depok Desember mendatang memperlihatkan kemunduran proses demokrasi. Hal itu dinyatakan pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing, baru-baru ini, menanggapi tidak adanya calon perseorangan di berbagai daerah yang menyelenggarakan pilkada serentak tahun ini.

Ia menambahkan tidak adanya calon perseorangan pada pemilihan walikota dan wakil walikota Depok mendatang membuktikan partai politik di Kota Depok masih mendominasi pengajuan calon. “Inilah bukti bahwa aspirasi rakyat tidak tersalur pada calon perseorangan tertentu, melainkan tersalur melalui partai,” tambahnya.

Ia menjelaskan calon-calon yang diajukan oleh partai akan mempunyai utang politik pada partai pengusung. Walikota yang diajukan partai akan membalas budi kepada partai pengusung karena teori politik mengatakan tidak ada makan siang gratis.

“Artinya, dalam bentuk kebijakan, proyek, atau apa pun, kemungkinan calon tersebut akan memberikan peluang-peluang kepada partai tertentu untuk menguntungkan partai yang mengusungnya. Bisa disebut operasi balasan,” jelasnya.

Emrus mengatakan Pilkada serentak terkesan tergesa-gesa karena keputusannya tidak dibuat lima tahun sebelumnya. Keterbatasan waktu itu membuat calon independen sulit mengumpulkan KTP sebagai syarat berkas dukungan.

Emrus menyebutkan jika dilihat dari kacamata aspirasi rakyat, terdapat kemunduran demokrasi di Indonesia terkait tidak adanya calon independen di sebagian daerah pada pilkada serentak tahun ini. Menurutnya, jika diajukan langsung oleh rakyat, calon tersebut, bila menang, akan bertanggung jawab langsung kepada rakyat. Sebaliknya, jika calon tersebut diajukan oleh partai, mereka harus mengikuti kehendak partai pengusung.

“Jadi, aspirasi rakyat tidak bisa diwujudkan seratus persen dibanding dengan apabila diusulkan oleh calon independen,” tutupnya. (adi/tut)

– See more at: http://depoknews.id/tidak-ada-calon-independen-tanda-kemunduran-demokrasi/#sthash.6LHjuLhh.dpuf

Koalisi Depok Bersatu Mau Menang Pilkada ? Ini Syaratnya !


Haris Maulana – Depok News | Tuesday, 30/6/15 , 20:10 WIB | 290 Views | 0 Comments

Deklarasi Koalisi Depok Bersatu (Foto: Mia/Depoknews)

Depoknews.com–Koalisi Depok Bersatu (KDB) dideklarasikan demi meraup suara para pemilih di Depok. KDB disarankan mengusung figur calon pemimpin Depok yang dikenal masyarakat.

Geliat Pilkada Depok semakin terasa. Para bakal calon yang digadang-gadang bakal maju telah memasang strategi demi menjadi orang nomor satu di Kota Depok. Strategi dimaksud termasuk deklarasi KDB yang berisikan enam partai, yakni Demokrat, PAN, PPP, Hanura, NasDem.

Pengamat Politik UI Iksan Darmawan mengaku optimistis menatap KDB yang memiliki 19 kursi di DPRD Kota Depok. Menurutnya, KDB sangat berpeluang merebut posisi pimpinan Depok dari partai pemenang sebelumnya, yakni PKS, asalkan dapat mencari figur yang tepat.

“Kalau mau menang, Hasbullah (Ketua DPD PAN Depok-red) harus dipasangkan dengan tokoh nasional maka peluangnya akan besar terjadi,” katanya, baru-baru ini.

Iksan menambahkan, peluang pasangan kepala daerah asal Depok tidak akan mampu menandingi PKS meski saat ini hanya memiliki enam kursi. “Akan sulit jika hanya tokoh dari Depok untuk mengalahkan PKS,” imbuhnya.

Partai, tambah Iksan, mau tidak mau harus mencari figur sekaliber Rieke Diah Pitaloka alias Oneng atau tokoh Nasional yang sudah dikenal warga Depok. Pasalnya, partai di luar PKS masih kalah pada tataran akar rumput, dimana meskipun dirundung beragam persoalan PKS masih tetap solid.

“Partai di luar PKS masih kalah dari PKS dalam hal akar rumput,” jelasnya.

Menurutnya, jika partai memaksakan diri untuk mencalonkan calon yang berasal dari Depok, seperti halnya Babai Suhaimi yang dalam beberapa hasil survei menduduki urutan atas, bakal dipastikan kalah dari calon yang diusung PKS seperti Imam Budi Hartono (IBH) maupun Idris Abdul Shomad (IAS). Keduanya mempunyai pendukung yang tak diragukan lagi loyalitasnya.

“Babai mau geer atau mau menang? Kalau mau menang, jangan maju. Orang lain yang disuruh maju. Babai bersaing bisa, tapi menang sulit,” lugasnya.

Iksan menegaskan, hal itu sama halnya dengan peluang yang dimiliki partai pemenang Pemilu 2014, PDI Perjuangan. PDIP hanya akan sia-sia jika tidak mencalonkan calonnya dari pusat sebagai pengganti Oneng. Pasalnya, tandas Iksan, meskipun finansial menjadi kekuatan untuk bisa memenangkan pertarungan Pilkada, hal itu takan berarti. PKS sudah membuktikan pada tahun 2010 yang tidak mempunyai banyak finansial, tapi bisa menang.

“Tahun 2010 juga kekuatan finansial PKS enggak begitu besar, tapi bisa menang. Maka satunya-satunya jalan bukan lagi tokoh Depok, tapi figur yang benar-benar dikenal baik oleh masyarakat,” tutup Iksan. (har/fyu)

– See more at: http://depoknews.id/koalisi-depok-bersatu-mau-menang-pilkada-ini-syaratnya/#sthash.bQlyxKwR.dpuf

Lembaga Survei Harus Daftarkan Diri Ke KPUD Depok


Ady Anugrahadi – Depok News | Saturday, 4/7/15 , 07:00 WIB | 251 Views | 0 Comments

Masyarakat dipersilakan menjadi lembaga pemantau atau survei pada pemilihan wakil dan walikota Depok Desember mendatang (Foto: Depoknews)

Depoknews.com–Pemilihan umum kepala daerah kerap kali diramaikan dengan munculnya lembaga hitung cepat atau lembaga pemantau. Tetapi hingga hari ini, belum ada lembaga yang mendaftarkan diri ke KPUD Kota Depok.

Ketua Divisi Humas, Data Informasi, dan Hubungan Antar Lembaga KPU Kota Depok, Nana Shobarna, Jumat (3/7/2015), mempersilakan masyarakat untuk menjadi lembaga pemantau atau survei pada pemilihan wakil dan walikota Depok Desember mendatang.

“Itu bagian dari partisipasi masyarakat, cuma memang ketentuannya yang tertuang di peraturan KPU bagi yang ingin menjadi lembaga pemantau atau survei harus mendaftar ke KPUD,” katanya.

Supaya lembaga survei dan pemantau tersebut bisa berkoordinasi dengan KPUD Kota Depok dalam menyampaikan hasil atau hitung cepat suara calon walikota nanti, KPUD Kota Depok akan mengeluarkan sertifikat pemantauan. “Jadi nanti metodenya resmi dan sesuai dengan ketentuan,” jelasnya.

Untuk itu, masyarakat yang ingin menjadi tim pemantau diminta mendaftarkan diri ke KPUD Kota Depok karena, jika tidak mendaftar, kata, dia, itu di luar kontrol KPUD.

Berdasarkan PKPU No 5 Tahun 2015 tentang Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat, lembaga survei wajib mendaftarkan diri ke KPUD dengan menyertakan dokumen serta surat pernyataan bahwa lembaga survei tersebut tidak merugikan, mengganggu, ataupun menguntungkan pasangan calon. (adi/tut)

– See more at: http://depoknews.id/lembaga-survei-harus-daftarkan-diri-ke-kpud-depok/#sthash.FSjqfQqd.dpuf

Gerindra-PKS Majukan IAS-PS di Pilkada Depok


Mia Nala Dini – Depok News | Thursday, 23/7/15 , 06:10 WIB | 720 Views | 0 Comments

Gerindra dan PKS sepakat memajukan Idris Abdul Shomad dan Pradi Supriatna untuk bertarung dalam Pilkada Depok Desember mendatang (Foto: Mia Nala Dini/Depok News)

Depok News–Partai Gerindra dan PKS, belum lama ini, sepakat memajukan Idris Abdul Shomad (IAS) dan Pradi Supriatna (PS) untuk bertarung dalam Pilkada Depok Desember mendatang.

Kedua partai politik itu berkoalisi untuk mengusung IAS dari PKS sebagai walikota Depok dan PS dari Gerindra sebagai wakil walikota.

Dewan Penasihat DPC Partai Gerindra Kota Depok, Nuroji, menjelaskan bahwa Gerindra sepakat berkoalisi dengan PKS dan mengusung IAS dan PS. Sesuai dengan amanat dari pusat, posisi walikota atau bupati diberikan kepada PKS, tidak hanya di Depok, tetapi juga di daerah lain seperti Sukabumi dan Sleman.

“Sudah menjadi keputusan tingkat tinggi kalau walikotanya dari PKS,” ujar Nuroji beberapa waktu lalu.

Nuroji menilai PKS sangat bagus dan solid jaringannya. Jadi, tidak hanya figur personal yang baik, partainya pun cukup bagus. Adapun kader andalan Gerindra adalah Pradi Supriatna. Diharapkan keduanya bisa sejalan membangun Depok lebih baik.

“Sekarang sudah harus menyukseskan pasangan ini. Anggota Dewan yang terpilih dan tidak harus sudah mulai bekerja menyosialisasikan IAS dan PS,” ucapnya.

Berdasarkan hasil survei, figur IAS selalu menempati posisi tertinggi di nomor urut pertama atau kedua. Hal itu yang diyakini Gerindra akan membawa sukses koalisi keduanya dalam Pilkada Depok 2015.

Kedekatan IAS dengan berbagai majelis taklim dan keluarga TNI diharapkan dapat meningkatkan perolehan suara, sementara PS akan mengambil suara dari kalangan pengusaha dan anak muda Kota Depok.

“Dua-duanya warga Depok, jadi kenal betul permasalahan yang ada. Saya yakin mereka bisa menang Desember nanti,” pungkasnya. (mia/tut)

– See more at: http://depoknews.id/gerindra-pks-majukan-ias-ps-di-pilkada-depok/#sthash.5VeiVnyj.dpuf

PDIP dan Golkar Usung Dimas-Babai di Pilkada Depok


Mia Nala Dini – Depok News | Wednesday, 22/7/15 , 07:33 WIB | 475 Views | 0 Comments

PDIP dan Golkar usung Dimas dan Babai dalam Pilkada Depok Desember mendatang (Foto: Mia Nala Dini/Depok News)

Depok News–PDI Perjuangan berkoalisi dengan Golkar dalam mengusung Dimas Oki Nugroho sebagai walikota Depok dan Babai Suhaimi sebagai wakil walikota Depok dalam Pilkada Desember 2015.

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan, Ikravany Hilman, mengatakan nama Dimas yang merupakan kader PDI Perjuangan dan Babai yang ketua DPD Golkar Kota Depok muncul berdasarkan proses penjaringan.

“Muncul nama Dimas sebelum Idul Fitri lalu. Sudah jauh hari dikonsolidasikan. Apa pun keputusan DPP, kami menjalankan semua dengan baik,” ujar Ikra saat Rakercabsus di Sekarpeni, belum lama ini.

Babai Suhaimi menyatakan yakin dengan pinangan PDI Perjuangan untuk melaju ke Pilkada Depok 2015. Ia pun sudah merasakan ada kecocokan dengan Dimas sejak pertama kali bertemu, dan yakin dapat bekerja sama untuk membangun Depok.

Babai menjanjikan perubahan konkret dalam pembangunan Depok yang saat ini semrawut dan keindahan kota yang sudah tidak diperhatikan akan menjadi prioritas dalam kepemimpinan mereka.

“Sudah dibicarakan dengan internal Partai Golkar dan sudah melalui lembaga survei. Karena itu, saya yakin dengan pinangan ini,” jelasnya.

Begitu pula dengan Dimas Oki Nugroho, yang merasa bangga dengan pemilihan dirinya yang bukan siapa-siapa sebagai walikota Depok dari PDI Perjuangan. Dimas pun menjanjikan perubahan Depok ke arah yang lebih baik.

“Mandat ini saya anggap sebagai keajaiban Tuhan, anak muda seperti saya bisa dipilih untuk pemilihan walikota Depok,” ungkap pria kelahiran Pematang Siantar, 37 tahun lalu itu. (mia/tut)

– See more at: http://depoknews.id/pdip-dan-golkar-usung-dimas-babai-di-pilkada-depok/#sthash.RRuPujT4.dpuf

Terminal Disulap Alun-Alun, Janji Rudi Samin Untuk Depok


Haris Maulana – Depoknews.com | Saturday, 7/3/15 , 15:09 WIB | 666 Views | 2 Comments

Rudi Samin saat mendatangi markas PDIP Depok (Foto: Haris/Depoknews)

Depoknews.com–Ketua DPC PKPI Depok Rudi Samin kemarin menyambangi markas DPC PDIP Depok untuk menyerahkan berkas dan berharap dipinang sebagai Wakil Walikota Depok mendampingi calon dari PDIP. Belum diputuskan, Rudi sesumbar akan mengubah terminal jadi alun-alun Kota Depok.

Menurut Rudi, saat ini Depok belum punya taman kota dan sarana rekreasi keluarga di pusat kota.

“Sungguh disayangkan jika dua periode kepemimpinan Nur Mahmudi Ismail, kita tidak punya tempat berkumpul warga maupun taman kota. Oleh sebab itu, jika nanti terpilih saya berinisiatif untuk memanfaatkan lahan terminal untuk dijadikan alun-alun kota,” kata Samin saat ditemui di markas PDIPdi Jalan Margonda, Jumat 6 Maret 2015.

Tak hanya itu saja, ia juga sesumbar akan memperhatikan nasib pedagang kaki lima (PKL) yang, menurutnya, telah didiskriminasikan karena selalu dibongkar paksa.

“PKL ini harus diperhatikan jangan hanya digusur saja. Kalaupun dilakukan (penggusuran) harus ada solusinya karena ini masalah perut,” tandasnya. (har/kl)

– See more at: http://depoknews.com/terminal-disulap-alun-alun-janji-rudi-samin-untuk-depok/#sthash.ezDUWSnW.dpuf

Jadi Walkot Depok, Imam Janji Jadikan Depok Kota Pemuda


Haris Maulana – Depoknews.com | Friday, 3/4/15 , 17:03 WIB | 445 Views | 0 Comments

imam_budi

Depoknews.com — Jika diberikan amanah untuk memimpin Kota Depok Imam Budi Hartono (IBH) berjanji menjadikan Depok sebagai Kota Pemuda. Janji itu dilontarkannya karena 60 persen dari total jumlah penduduk Kota Depok adalah pemuda.

Dengan kondisi itu maka para pemuda dapat mengembangkan ide dan gagasan sehingga menghasilkan sebuah kreativitas untuk membangun Depok agar lebih maju dan berkembang dari saat ini.

“Ke depan saya akan jadikan pemuda sebagai subyek bukan lagi sebagai objek dari pembangunan,” tandasnya, Jumat (03/4/2015).

Menurut Imam, upaya untuk mewujudkan hal itu dengan membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mengembangkan ide dan gagasan tersebut. Selain itu juga diikuti dengan akses jalan yang mendukung.

“Sehingga selain gampang diakses, juga dapat menambah ruang bagi industri kreatif, khususnya dibidang UMKM,” ujarnya.

Dalam mewujudkan ide dan gagasannya, lanjutnya, Imam berinisiatif untuk membangun Tower Pemuda di pusat kota. Tower tersebut nantinya digunakan sebagai pusat kegiatan pemuda yang ada di Depok.

“Saya ingin tower itu dijadikan pusat kegiatan pemuda di Depok. Baik kantor pemuda maupun sarana dan prasarana yang dapat mengembangkan potensi pemuda semuanya tersedia di Tower yang nantinya akan dibangun ini,” paparnya.

Dikatakan Imam, ia juga berjanji akan mendesain ulang tata kota yang selama ini dikeluhkan oleh masyarakat Depok. Sehingga bisa memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat Kota Depok sendiri. Kemudian menjalin hubungan baik dengan UI maupun pakar tata kota untuk mendesain Depok agar menjadi kota yang nyaman di dunia. (Har/akbar)

– See more at: http://depoknews.com/jadi-walkot-depok-imam-janji-jadikan-depok-kota-pemuda/#sthash.3PibfTj9.dpuf

Berpeluang Kuat Jadi Walikota Depok


Kamis 23 Oktober 2014

Depok Bakal Jadi landas Pacu Indonesia Unggul

Forum Kota Digital, Depok Bakal Jadi landas Pacu Indonesia Unggul
“Apa mungkin kesetaraan dan persamaan hak dapat dicapai, apabila SARA masih menjadi permasalahan di negeri ini”. Demikian dikatakan Ir. SC Ariyanto di sanggar panepennya di seputar Setu Studio Alam Sukmajaya Kota Depok.
Ariyanto adalah salah seorang tokoh pluralisme yang kini akan maju untuk tampil sebagai Calon Walikota Depok dalam pilkada 2015 mendatang.
Pria kelahiran Temanggung, Jawa Tengah 28 Desember 1958 ini merasa terpanggil untuk megabdikan dirinya sebagai pelayan masyarakat setelah dia menganggap segala urusan kebutuhan rumah tangganya kelar, dan bisa konsentrasi dan fokus dalam pengabdiannya di masyarakat kelak.
Sebagai sosok yang berjiwa nasionalis dan menjunjung tinggi perbedaan, ada beberapa konsep yang akan dituangkan dalam membangun Kota Depok kedepan olehnya. Satu diantaranya adalah Arianto berkeinginan Depok menjadi kota yang religius. Religius disini menurutnya adalah, hal yang menerima dan saling menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual antar umat beragama dengan mempertimbangkan kearifan kultur dan budaya setempat.
Menurut Ariyanto, negeri ini lahir berawal dari berbagai suku ras dan agama yang kemudian mengkristal menjadi satu gen yang disebut Pancasila. Dengan kata lain, Indonesia adalah wadah atau badan, sedangkan Pancasila adalah isi atau ruhnya.
Maka wadah dan isi harus menjadi satu kesatuan utuh yang tak terpisahkan. Hal inilah yang membuat Ariyanto merasa yakin kalau  SARA tak lagi harus menjadi suatu permasalahan.
Bicara tentang agama, kesemua agama bermuara pada kebaikan serta keesaan Tuhan, bicara tentang ras atau suku, kesemuanya adalah mahluk ciptaannya yang berdarah berdaging dan memiliki naluri kemanusiaan yang sama. “Ini tinggal tergantung niat dan upaya kita, jika kita ingin setara dengan bangsa lain, maka kita harus berani melebur menjadi satu kekuatan untuk mengubah nasib dan martabat bangsa menjadi lebih baik. Bukan sebaliknya, menajamkan konflik dengan cara mengambing hitamkan perbedaan. Dalam hal ini jelas pemerintah memiliki peran yang sangat penting”, paparnya.
Depok menjadi landas pacu menuju Indonesia Unggul
 
Berbagai potensi lingkungan serta sumber daya manusia yang memadai ditambah lagi letaknya yang strategis, agaknya Depok memiliki kelonggaran peluang untuk beberapa langkah lebih maju ketimbang daerah lain. Ini tinggal kemampuan tata kelola serta niat baik pemerintah bersama masyarakatnya dalam membangun kota Depok. Melihat kondisi demikian, Ariyanto sangat optimis dan memiliki beberapa gambaran serta strategi untuk memajukan Kota Depok dan masyarakatnya.
Bukan hanya sektor ekonomi riil yang akan ditumbuh kembangkannya, namun dunia kepariwistaan hingga kepada pasar valuta asing akan digiatkan di Kota Depok, dengan maksud dapat menciptakan kesetaraan mata uang asing di Kota Depok. Jelas ini merupakan tantangan kerja yang berat. namun Ariyanto yakin,  kesemuanya itu dapat terwujud jika antara pemerintah dan masyarakat bersinergi dengan baik dalam melakukan pembangunan.
Terkait dengan dunia kepariwisataan, Ariyanto mengingatkan, Depok memiliki banyak sekali setu yang berpotensi wisata, disamping itu juga, dia beride untuk membuat satu danau besar yang nantinya bisa mengobati banjir jakarta, sekaligus juga bisa dikelola menjadi air konsumsi yang dikelola oleh PDAM, serta juga menjadi obyek wisata air yang memadai.
“Depok memiliki kepatutan untuk itu, karena Depok merupakan penyangga ibukota, baik dalam hal lingkungan hidup maupun ekonomi serta bidang lainnya yang bisa menopang Indonesia menjadi lebih “unggul”, terang Ariyanto. Lebih jauh Insinyur jebolan Unsuri, ini mengatakan dan optimis, bahwa Depok bakal menjadi landas pacu menuju Indonesia Unggul. (andra)